MATAMEDIAONLINE.COM – Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mengecam keras akun-akun media sosial di TikTok dan Instagram yang menyebarkan tuduhan serta framing tidak berdasar terhadap Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Akun-akun tersebut menuding Irjen Karyoto terlibat dalam kasus korupsi blending BBM Pertamina dan menerima aliran dana sebesar Rp25 miliar per bulan — tuduhan yang dinilai FGMI tidak masuk akal dan tak memiliki bukti kuat.
“Kami sangat menyesalkan konten-konten di TikTok dan Instagram yang menuduh Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Menurut kami, itu murni tuduhan dan framing tanpa dasar. Mengaitkan kasus blending BBM dengan Kapolda Metro Jaya jelas tidak masuk akal karena memang tidak ada kaitannya,” tegas Koordinator FGMI, Muhamad Suparjo SM, kepada awak media, Rabu (05/03/2025).
Suparjo mengecam tindakan akun-akun media sosial tersebut karena telah membuat gaduh dan menyebarkan informasi yang menyesatkan di tengah masyarakat. Menurutnya, opini yang mereka bangun telah menjadi konsumsi publik padahal faktanya, Irjen Karyoto tidak pernah menerima aliran dana dari kasus korupsi blending BBM di Pertamina.
“Tentu kami sangat mengecam tindakan tersebut, dan mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Sekarang, opini yang dibangun mereka itu jadi konsumsi publik, padahal kenyataannya tidak ada Pak Karyoto itu terima uang atau setoran dari kasus korupsi blending BBM di Pertamina,” ungkap Suparjo dengan tegas.
Baca juga: Media Diblokir Liput Rapat RDF, Warga Curiga Ada Permainan Kotor!
Di samping itu, Suparjo menilai tuduhan tersebut sebagai bentuk serangan yang tidak logis. Ia menjelaskan bahwa kasus blending BBM di Pertamina adalah isu nasional yang bukan berada dalam otoritas Kapolda Metro Jaya.
“Logikanya begini saja, Pak Karyoto itu kan otoritasnya di wilayah Polda Metro. Apa hubungannya dengan kasus blending BBM di Pertamina? Dari situ saja sudah jelas tuduhan itu tidak masuk akal,” tegasnya.
Baca juga: Mamo Styles Sukses Gelar Kontes Modifikasi Motor di Lorin Sentul, Puluhan Motor Kustom Unjuk Gigi!
Suparjo juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan memperkeruh suasana dengan menyebarkan tuduhan tanpa bukti. Menurutnya, tindakan saling tuduh justru membuat situasi semakin gaduh dan tidak kondusif.
Ia menekankan pentingnya mendukung penegak hukum untuk menyelesaikan kasus korupsi tanpa ada intervensi dan penggiringan opini yang menyesatkan.
“Kita harus hindari tuduh-menuduh dan saling menyalahkan karena itu malah makin membuat gaduh. Lebih baik kita dukung penegak hukum untuk menuntaskan kasus korupsi yang sedang ramai belakangan ini,” tutup Suparjo.
Sikap FGMI ini menunjukkan betapa bahayanya penggiringan opini tanpa dasar di media sosial, terutama terkait isu-isu sensitif seperti kasus korupsi. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki bukti konkret.[mmo]
2 thoughts on “Tuding Irjen Karyoto Terima Dana Rp25 M per Bulan, FGMI: Fitnah dan Framing Murahan!”