Mat Solar dan Perlawanan di Dunia Hiburan: Melawak, Berkarya, dan Berpolitik

Matamediaonline.com – Mat Solar, yang lahir dengan nama asli Nasrullah pada 4 Desember 1962 di Pejompongan, Jakarta, telah mengukir sejarah panjang dalam dunia hiburan Indonesia. Sebelum dikenal luas sebagai Bajuri dalam Bajaj Bajuri dan Haji Sulam dalam Tukang Bubur Naik Haji, ia sudah lama berkecimpung di dunia lawak dan seni peran.

Sejak remaja, Mat Solar aktif di Teater Mama Pejompongan, sebuah kelompok teater yang dikenal dengan kritik sosialnya terhadap pemerintah Orde Baru. Dari sanalah ia mulai menggunakan nama “Mat Solar.” Kariernya di dunia hiburan semakin berkembang ketika ia bergabung dengan grup komedi di Radio Suara Kejayaan (SK) pada 1986 dan kemudian menjadi Manajer Produksi Bens Radio pada 1990.

Kesuksesan di Dunia Komedi dan Sinetron

Pada 2002, nama Mat Solar melejit berkat perannya sebagai Bajuri di Bajaj Bajuri, sebuah komedi situasi yang menggambarkan kehidupan sehari-hari warga Jakarta. Dengan karakter yang ceplas-ceplos dan humor khas Betawi, Mat Solar berhasil menciptakan sosok Bajuri yang begitu melekat di hati penonton.

Baca juga: Panglima TNI Hadiri RDP dengan DPR: Bahas Revisi UU TNI dan Tantangan Pertahanan Modern

Kesuksesannya berlanjut saat ia berperan sebagai Haji Sulam dalam Tukang Bubur Naik Haji pada 2012. Berbeda dengan Bajuri yang santai dan jenaka, Sulam digambarkan sebagai sosok yang sabar dan pekerja keras. Peran ini semakin mengukuhkan Mat Solar sebagai aktor yang mampu menghadirkan karakter yang kuat di layar kaca.

Perjuangan dalam Dunia Politik dan Hambatan di Orde Baru

Selain sukses di dunia hiburan, Mat Solar juga memiliki sejarah dalam dunia politik. Di era Orde Baru, ia menjadi pendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebuah langkah yang membuatnya mengalami hambatan dalam tampil di TVRI, seperti yang dialami Rhoma Irama.

Baca juga: Kapuspen TNI: Revisi UU TNI Perkuat Pertahanan, dan Tingkatkan Profesionalisme Prajurit

Mat Solar juga sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, menunjukkan bahwa ia bukan hanya seniman, tetapi juga sosok yang peduli terhadap dunia politik dan masyarakat.

Akhir Perjalanan Seorang Legenda

Pada Senin, 17 Maret 2025, Mat Solar menghembuskan napas terakhir di RS Pondok Indah pada usia 62 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Meski telah tiada, perannya sebagai Bajuri dan Haji Sulam akan terus dikenang oleh generasi penonton di Indonesia.

Mat Solar bukan sekadar pelawak atau aktor biasa—ia adalah sosok yang membawa tawa, inspirasi, dan kritik sosial dalam karyanya. Namanya akan selalu hidup dalam sejarah televisi Indonesia.[mmo]

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *