MATAMEDIAONLINE.COM – Tata kelola kawasan IRTI Monas yang dikelola oleh Koperasi Pedagang Silang Wisata Monas (KOPTANAS) dengan nomor badan hukum 0118/BH/-1 82/1/2004, belum sepenuhnya mendukung langkah Jakarta menuju status kota global.
Meskipun warga menjadikan kawasan ini sebagai pusat aktivitas ekonomi, terutama saat momen Lebaran Idul Fitri, kualitas pengelolaannya masih menjadi perhatian utama.

Selama libur Lebaran, ribuan pengunjung memadati area ini dan mendorong perputaran ekonomi rakyat yang turut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pengelola belum menjaga kebersihan area umum seperti WC dengan baik. Meski petugas meminta pungutan sukarela dari pengunjung untuk penggunaan WC, kenyamanan dan higienitas fasilitas tersebut tetap memprihatinkan.
Baca juga: Kapolres Metro Jakarta Timur Tinjau Pengamanan TMII saat Libur Lebaran
Sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa mereka membayar biaya sewa lapak sebesar Rp350.000 per bulan. Selain itu, mereka juga menyetorkan dana tambahan sekitar Rp250.000 ke Bank DKI setiap bulan. Dana ini diklaim digunakan untuk mendukung operasional karyawan dan menjaga kebersihan.
Minimnya pengawasan terhadap fasilitas umum dan kebersihan lingkungan menimbulkan tantangan serius bagi KOPTANAS maupun Pemkot DKI Jakarta. Jika mereka tidak segera membenahi kondisi ini, citra Jakarta sebagai kota yang sedang bertransformasi menuju standar global bisa tercoreng.
Pemerintah, pengelola, dan para pedagang harus menjalin kerja sama erat agar tata kelola kawasan IRTI Monas tidak hanya menjadi pusat ekonomi rakyat, tetapi juga mampu mencerminkan wajah Ibu Kota yang modern, bersih, dan tertib.[mmo]
One thought on “Kawasan IRTI Monas Masih Kumuh, Tantangan Serius Bagi KOPTANAS Maupun Pemkot DKI Jakarta”