MATAMEDIAONLINE.COM – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, memimpin panen hortikultura di Gunung Hejo, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/7/2025). Panen ini menjadi bagian dari program Agroforestry yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kasad dan rombongan memanen cabai, tomat, terong, dan sejumlah komoditas lainnya. Seluruh hasil tersebut berasal dari lahan nonproduktif yang kini diolah melalui sistem Agroforestry—model pertanian yang mengintegrasikan tanaman pangan dengan kehutanan secara berkelanjutan.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Alumni Persada 92, TNI AD, Pemprov Jawa Barat, Dinas Kehutanan, PT Pupuk Indonesia, dan masyarakat setempat.
“Ini adalah salah satu program nyata. Kami menargetkan pengembangan 950 hektare kebun buah dan hortikultura melalui Agroforestry yang akan terus kami lanjutkan bersama PT Pupuk Indonesia,” jelas Jenderal Maruli kepada awak media.
Kasad menyampaikan bahwa kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat juga mencakup sektor pertanian, dapur sehat, peternakan, air bersih, hingga pembangunan akses jalan menuju sekolah.
Baca juga: Subdisbinrohprot Disbintalad Teguhkan Iman Personel Lewat Ibadah Tutup Minggu Rutin
Ia menegaskan bahwa kontribusi TNI AD dalam bidang ketahanan pangan sudah terlihat hasilnya. “Panen ini bukti nyata. Masyarakat bisa bekerja, lahan tidur kembali produktif, dan kita tak perlu bergantung pada impor pangan,” tegasnya.
TNI AD juga mengembangkan program serupa di sejumlah wilayah lain seperti Purwakarta, Cianjur, Pangalengan, Pangandaran, Garut, dan Ciemas Sukabumi. Setiap lokasi ditargetkan menggarap sekitar 200 hektare lahan, dengan melibatkan kelompok tani lokal demi menjaga keberlanjutan program.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi langkah TNI AD yang turut membangun kedaulatan pangan dari desa. “Kepeloporan TNI ini mengajak masyarakat Jawa Barat kembali mencintai tanahnya, memanfaatkan airnya, dan menanami lahan untuk kesejahteraan. Tak ada alasan impor jika masyarakat menanam dan beternak dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Program Agroforestry Gunung Hejo menjadi bagian dari inisiatif strategis TNI AD untuk menghidupkan kembali lahan tidur dan hutan produksi terbatas menjadi kawasan produktif, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi. Panen perdana ini menandai langkah awal membangun pertanian terintegrasi yang bisa direplikasi di seluruh Indonesia, demi ketahanan wilayah dan kemandirian ekonomi nasional.
Source: Dispenad.