Home / OPINI / Perusakan Rumah Ibadah di Padang: Ancaman Terhadap Harmoni Sosial dan Toleransi Beragama

Perusakan Rumah Ibadah di Padang: Ancaman Terhadap Harmoni Sosial dan Toleransi Beragama

Matamediaonline.com – Indonesia kembali diguncang oleh peristiwa intoleransi yang melukai kehidupan beragama. Minggu petang, 27 Juli 2025, sekelompok massa menyerang rumah ibadah Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di RT 03 RW 09, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat.

Puluhan orang mendatangi lokasi dengan membawa balok kayu dan menghentikan ibadah yang tengah berlangsung. Jemaat dewasa dan anak-anak panik, berlarian mencari perlindungan. Kursi dan kaca rumah ibadah dirusak, menciptakan suasana teror. Rekaman video yang beredar memperlihatkan betapa brutal dan tidak berperikemanusiaannya aksi tersebut.

Perusakan ini jelas bukan hanya pelanggaran hukum, melainkan penghinaan terhadap nilai Pancasila dan konstitusi negara. Ini bukan sekadar aksi kekerasan fisik, tapi simbol nyata ancaman terhadap harmoni sosial dan kebebasan beragama yang dijamin UUD 1945.

Baca juga: Bhikkhu Thudong Singgah di Si Mian Fo PIK 2, Warnai Toleransi dan Perdamaian

Sayangnya, ini bukan kejadian pertama. Intoleransi beragama terus meningkat di berbagai wilayah Indonesia. Kasus di Padang adalah pengingat bahwa keberagaman yang selama ini menjadi kekuatan kita, bisa berubah menjadi sumber konflik jika tidak dijaga dan dirawat.

Baca juga: Jakarta Menuju Kota Global, Ketua Dewan Adat Betawi Eki Pitung Dorong Pelestarian Budaya Betawi

Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi toleransi, kita tidak boleh diam. Aparat penegak hukum harus bertindak tegas. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar tidak ada ruang bagi kekerasan serupa terulang kembali. Tidak boleh ada kompromi terhadap intoleransi.

Pemerintah pun harus lebih proaktif. Pendidikan toleransi dan keberagaman harus ditanamkan sejak dini. Setiap warga negara harus merasa aman menjalankan ibadahnya, tanpa rasa takut atau ancaman.

Kita tidak bisa membiarkan kekerasan terhadap rumah ibadah menjadi hal biasa. Jika hari ini rumah ibadah diserang, esok hari bisa jadi sekolah, pasar, atau rumah warga yang jadi sasaran. Keutuhan bangsa dipertaruhkan.

Bangsa ini besar karena keberagamannya. Jangan biarkan kebencian merusaknya.

Cijantung, 30 Juli 2025

AYS Prayogie
Wartawan Senior, CEO HI-NETWORK,
Pemimpin Redaksi Hitvberita.com,
Ketua Umum PP Media Independen Online (MIO) Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *