Silfester Matutina: Minta Prabowo Segera Temui Trump Bahas Tarif Impor 32%

MATAMEDIAONLINE.COM – Direktur Merah Putih Institut dan mantan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto segera melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Langkah ini dinilai penting untuk menegosiasikan ulang kebijakan tarif resiprokal sebesar 32% yang diberlakukan AS terhadap Indonesia.

Dalam keterangannya kepada media pada Sabtu, 5 April 2025, Silfester menegaskan bahwa tarif tambahan ini berada di luar tarif dasar sebesar 10% yang diumumkan Trump di hari yang sama.

Ia menekankan bahwa penerapan tarif tersebut tidak hanya ditujukan kepada Indonesia, melainkan berlaku untuk hampir 180 negara, kecuali Rusia, Belarus, Kuba, dan Korea Utara.

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Melayat Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang

“Ini bukan perang dagang khusus antara Indonesia dan Amerika, melainkan strategi Trump untuk menyelamatkan ekonomi AS tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap negara lain maupun stabilitas ekonomi global,” jelas Silfester.

Menurutnya, Indonesia tidak perlu mengikuti langkah keras seperti boikot atau balasan tarif yang dilakukan negara lain. Ia mengajak semua pihak untuk bersikap tenang, tidak panik, dan fokus mencari solusi terbaik secara bersama-sama.

Baca juga: Pramono Anung Temui Prabowo dan Warga Jakarta di Hari Idul Fitri

“Bangsa Indonesia harus optimis seperti saat melewati krisis moneter 1998 dan pandemi COVID-19. Jangan kita ciptakan ketakutan lewat pernyataan negatif yang justru bisa memperkeruh situasi,” ujarnya.

Silfester mengusulkan lima langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif tersebut:

Pertemuan Langsung Prabowo-Trump: Presiden Prabowo perlu langsung bertemu Trump, tanpa perantara, karena keputusan berada di tangan Presiden AS sendiri.

Baca juga: Dr. Anto Suroto, S.H: Hilirisasi Industri Buka Pintu Investasi dan Lapangan Kerja

Diversifikasi Pasar Ekspor: Indonesia harus membuka pasar baru di luar AS dan Tiongkok.

Konsolidasi Ekspor Nasional: Pemerintah harus segera menjalin komunikasi dengan para eksportir terdampak untuk merumuskan solusi konkret.

Menarik Investasi Alih Pasar: Indonesia harus menarik investasi dari negara-negara yang terkena tarif lebih tinggi, seperti Vietnam (46%), Kamboja (49%), dan China (36%) melalui kebijakan stimulus dan relaksasi investasi.

Riset Ekonomi Valid: Pemerintah harus mengedepankan data valid terkait ekspor-impor, daya beli masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi, guna menyusun kebijakan yang solutif dan tidak bias oleh opini negatif.

Silfester, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (SMP) serta dikenal sebagai pebisnis dan advokat, menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh elemen bangsa mendukung Presiden Prabowo dalam mengambil kebijakan cerdas, terukur, dan berpihak pada kepentingan nasional.[mmo]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *