Rakernas IWO 2025, Otto Hasibuan Dorong Media Online Jadi Garda Terdepan Lawan Hoaks

Matamediaonline.com – Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Wamenko Kumham Imipas), Otto Hasibuan, menegaskan peran vital media dalam menjaga demokrasi dan kepemimpinan nasional di era digital.

Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Wartawan Online (Rakernas IWO) yang digelar di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Rakernas IWO tahun ini mengusung tema “Adaptasi Kekuatan Digital, Perkuat Kepemimpinan.”

Kebebasan Pers Harus Sejalan dengan Etika

Dalam sambutannya, Otto Hasibuan menekankan bahwa kebebasan pers yang dijamin oleh undang-undang harus diiringi tanggung jawab moral dan profesionalitas.

“Pers itu independen, tapi kebebasan harus sejalan dengan tanggung jawab, etika, dan hukum,” ujarnya.

Otto menilai media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik dan menjaga keseimbangan demokrasi. Karena itu, jurnalis harus tetap berpegang pada nilai kebenaran dan kode etik profesi dalam setiap karya jurnalistiknya.

Baca Juga: PWI di MK: Pasal 8 UU Pers Konstitusional, tapi Implementasinya Harus Diperkuat

“Demokrasi yang sehat butuh pers yang independen dan berintegritas. Media online kini jadi ujung tombak dalam mencerdaskan masyarakat,” tambahnya.

Lawan Hoaks, Bangun Kepercayaan Publik

Wamenko Otto juga menyoroti maraknya hoaks dan disinformasi di dunia maya. Ia menilai, di tengah derasnya arus informasi, peran pers semakin penting sebagai penjaga akurasi dan sumber kebenaran publik.

“Pers harus jadi garda terdepan melawan hoaks dengan berita yang faktual dan berintegritas,” tegas Otto.

Menurutnya, media yang profesional mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi dan pemerintahan yang terbuka.

Baca Juga: MIO Indonesia Nyatakan Sikap, Dr Kun Wardana Dipastikan Jadi Kandidat Kuat Munas IPJI V

Sinergi Pemerintah dan Media

Lebih lanjut, Otto mengajak pemerintah dan media untuk memperkuat kemitraan strategis dalam menjaga kualitas demokrasi.

“Kami terbuka untuk berdialog. Kritik yang membangun justru membantu perbaikan kebijakan publik,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Otto berharap sinergi pemerintah dan media dapat melahirkan kepemimpinan publik yang cerdas, transparan, dan berorientasi pada kebenaran.

“Mari jadikan kebebasan pers sebagai kekuatan untuk mencerdaskan bangsa dan memperkuat demokrasi,” pungkasnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *