Matamediaonline.com – Tragedi mengerikan menimpa siswa/siswi dan guru SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025). Mobil Daihatsu Grand Max bertuliskan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) MBG nekat menerobos pagar sekolah saat pembiasaan literasi membaca berlangsung, menabrak puluhan anak-anak dan guru. Sebanyak 16 korban luka parah dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.
Kronologi Kejadian
Kronologi tragis bermula sekitar pukul 06.48 WIB saat guru menyiapkan barisan siswa untuk pembiasaan literasi membaca di halaman sekolah. Tiba-tiba, sebuah mobil MBG masuk dengan kecepatan tinggi, menerobos pagar yang tertutup rapat hingga roboh seketika. Supir diduga kehilangan kendali, menyebabkan mobil menabrak beberapa siswa dan guru yang sedang berbaris. Beberapa korban bahkan terlindas ban kendaraan, mengakibatkan luka parah di berbagai bagian tubuh.

Pukul 07.10 WIB, korban segera dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Dua siswa ditangani di Puskesmas Cilincing II, yakni Aditya Pradipta (Kelas 3C) dan Maulana Aufar (Kelas 5B). Sementara 14 korban lainnya dirawat intensif di RSUD Cilincing, termasuk Salsabila (3C), Ahmad Faizan (2C), Bagus (1B), Khanza (3D), Dian (3B), Anisa (3D), Surya (3D), Dita (3C), Hafiiz (3B), Weren (3B), Nabil (3D), Alvaro (3D), Lilo (4B), Rey (3C), Hafiz (1A), Yuda (3C), dan Ray Firmansyah (3C).
Baca Juga: Wedding Organizer Bodong: Puluhan Pengantin Rugi Miliaran, 2 Tersangka Diperiksa Polres Metro
Hingga berita ini diturunkan, kondisi korban yang paling parah masih kritis, sementara polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan dan status supir mobil.
Respons Masyarakat dan Orang Tua
Kejadian ini memicu kemarahan dan duka mendalam dari masyarakat sekitar. Ibu Salsabila (3C), salah satu korban, menangis histeris saat ditemui di RSUD Cilincing. “Anak saya tiba-tiba ditabrak saat baca buku pagi-pagi. Pagar sekolah kok bisa ditembus gitu? Sekolah harusnya aman buat anak-anak!” keluhnya.
Baca Juga: SIM Keliling Polres Tegal Desember 2025 Dibuka! Perpanjangan SIM A dan C Dekat Rumah di 6 Lokasi
Warga setempat, Bapak Rahman, menyatakan kekhawatirannya atas keamanan sekolah dekat jalan raya. “Ini bahaya banget, mobil lewat cepat pagi-pagi. Harusnya ada polisi atau pembatas lebih kuat. Kasihan anak-anak yang baru belajar baca malah kena musibah,” ujarnya.
Seorang guru yang selamat, yang enggan disebut namanya, mempertanyakan pengawasan lalu lintas. “Kami lagi baris rapi kok tiba-tiba mobil nerobos. Untung nggak semua kena, tapi yang luka parah bikin hati pilu. Pemerintah harus periksa ini serius.”
Polres Metro Jakarta Utara tengah memeriksa supir mobil MBG untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau pengaruh narkoba.
Pihak sekolah menyatakan akan menunda kegiatan belajar sementara waktu dan memberikan konseling trauma bagi siswa.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta diharapkan segera memberikan pernyataan resmi terkait keamanan sekolah pasca-tragedi ini.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya infrastruktur keamanan di lingkungan sekolah, terutama di area rawan lalu lintas. Masyarakat berharap penegakan hukum tegas agar tragedi serupa tidak terulang.












