Matamediaonline.com – Jakarta| Polda Metro Jaya resmi merilis hasil akhir penyelidikan terkait kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Kasus yang sempat menghebohkan publik ini kini terang-benderang berkat pendekatan ilmiah berbasis scientific crime investigation yang dilakukan tim penyidik.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (31/7/2025), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel.
“Pendekatan multidisipliner menjadi kunci. Kami melibatkan pakar dari berbagai bidang—psikologi forensik, toksikologi, jejak digital, hingga autopsi dan analisa sidik jari—untuk memastikan setiap temuan dikaji secara menyeluruh,” ujar Kombes Ade Ary.
Baca juga: Polda Metro Jaya Libatkan Pakar Multidisiplin Ungkap Kasus Kematian Diplomat Kemlu
Kronologi Singkat:
ADP terakhir terlihat pada Senin (7/7/2025) saat berada di rooftop Gedung Kemlu RI selama lebih dari satu jam. Ia meninggalkan tas ransel dan kantong belanja di tangga gedung, sebelum keesokan paginya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning—kondisi yang memicu spekulasi luas di publik.
Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa 24 saksi, termasuk istri korban dan penjaga kos yang pertama kali menemukan jenazah.
Baca juga: Aksi Brutal OTK di Puncak Jaya: Warga Luka Parah, Motor dan Penumpang Dirampas
Kolaborasi Pakar Kunci Pembongkaran Fakta
Selain itu, Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa seluruh elemen bukti—baik hasil autopsi, kondisi mental korban, jejak digital, dan jejak fisik di TKP—dihimpun dan dianalisis oleh para ahli, lalu disintesis untuk menyusun gambaran utuh penyebab kematian.
“Ini adalah wujud nyata reformasi penyidikan di tubuh Polri. Kami pastikan bahwa semua kesimpulan berdasar pada data, bukan asumsi,” tegas Kabid Humas.
Pesan Kepada Publik
Secara khusus, Polda Metro Jaya turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Dalam penanganan kasus ini, kepolisian memastikan bahwa seluruh proses berlangsung profesional dan proporsional, tanpa tekanan eksternal apa pun.
“Kematian ADP menjadi contoh bagaimana pendekatan kolaboratif lintas keahlian bisa menghadirkan kejelasan dan keadilan dalam perkara yang kompleks,” tutup Kombes Ade Ary.
