Matamediaonline.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memulai pembongkaran tiang pancang bekas proyek mangkrak monorail di kawasan Rasuna Said dan Senayan pada Januari 2026.
Tiang-tiang monorel yang berdiri di sepanjang Jalan HR Rasuna Said hingga Senayan merupakan aset milik PT Adhi Karya Tbk (ADHI), salah satu BUMN konstruksi nasional.
Menurut Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, aset tersebut secara hukum perdata masih tercatat sebagai milik perusahaan.
Transformasi Ruang Kota
Langkah Gubernur Pramono ini menandai transformasi besar Jakarta menuju kota yang lebih inklusif dan ramah pejalan kaki.
Pembongkaran tiang monorel tidak hanya menghapus simbol proyek gagal masa lalu, tetapi juga membuka ruang bagi wajah baru Jakarta yang lebih tertib dan berkelanjutan.
Baca Juga: 950 Hektare Kebun Hortikultura Dibuka, TNI AD Gandeng Pemprov Jabar dan PT Pupuk Indonesia
Setelah pembongkaran, lahan bekas proyek akan diubah menjadi area pedestrian yang lebih lebar dan nyaman, dengan konsep mirip trotoar di Jalan MH Thamrin dan Jenderal Sudirman.
“Kita perbaiki dan kita buat jalan lebih lebar, tempat monorelnya kita hilangkan, dan saya yakin akan membuat Rasuna Said, Kuningan itu menjadi jalan yang lebih baik. Trotoar pedestrian di kiri kanannya nanti akan kami perbaiki sehingga yang baik tidak hanya di Sudirman-Thamrin,” ucap Pramono di Balai Kota Jakarta.
Baca Juga: Hijrah Lewat Cinta: Refleksi Anak Muda dari Film Pengin Hijrah
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memastikan proses pembongkaran dilakukan setelah berkonsultasi dengan KPK dan mendapat persetujuan dari Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta sehingga tidak ada masalah hukum yang menghalangi.
Warga berharap pembongkaran tidak bersamaan dengan proyek lainnya agar tidak memperparah kemacetan yang sering terjadi.
“Kalau mau dibongkar, jangan sampai semua galian dan pembongkaran kerjanya berbarengan,” ucap Dewi Haruni (55) saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Minggu (19/10/2025).
Jejak Panjang Proyek Monorail
Proyek monorel Jakarta pertama kali diinisiasi pada era Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Sutiyoso.
Namun, meski sejumlah tiang pancang sudah terbangun di tengah jalan, proyek ini terhenti pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan tidak pernah dilanjutkan.
Kini, dua dekade setelah peletakan tiang pertama, Pemprov DKI memutuskan untuk membersihkannya demi optimalisasi ruang publik dan kenyamanan lalu lintas.
