Sibolga Darurat! Longsor Timbun Rumah, Banjir Bandang Hantam Permukiman

Hujan Badai Picu Bencana Besar di Sibolga! Ribuan Warga Terisolasi!

Matamediaonline.com – Kota Sibolga dan wilayah sekitarnya lumpuh total setelah diterjang bencana hidrometeorologi berupa longsor dan banjir bandang pada Selasa siang. Hujan deras yang turun sejak pagi menyebabkan sejumlah titik kritis mengalami kerusakan parah dan mengancam keselamatan warga. Selasa (25/11).

Longsor paling parah terjadi di Jalan Perjuangan, Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan. Material tanah dan bebatuan menimpa satu unit rumah warga, mengakibatkan dua orang korban, seorang ibu dan anaknya, yang hingga kini masih dalam proses evakuasi.

“Saat ini ibu dan anak korban longsor sedang dievakuasi oleh warga setempat. Hujan lebat membuat proses evakuasi sulit,” ujar Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, yang turun langsung memantau lokasi kejadian.

Di lokasi berbeda, longsor besar juga menimbun badan jalan di kawasan Tangga 100, Jalan Sisingamangaraja. Jalur penghubung tersebut tidak bisa dilalui sama sekali karena tertutup material tanah dan pepohonan. Satu unit mobil box berwarna merah turut terseret arus lumpur dan material longsor.

Baca Juga: PB PMII Gelar Tasyakuran dan Kaderisasi Nasional di Harlah KOPRI ke-58, Perempuan Siap Berdaya

Bersamaan dengan itu, banjir bandang menerjang wilayah permukiman, membawa material kayu dan lumpur dengan arus deras yang menghantam rumah warga. Sejumlah keluarga dilaporkan telah mengungsi secara mandiri ke tempat lebih aman.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan relawan dikerahkan ke sejumlah titik untuk evakuasi serta pembersihan jalur. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera berpindah ke lokasi pengungsian apabila kondisi di sekitar tempat tinggal tidak aman.

Hingga laporan ini disampaikan, proses evakuasi di Parombunan masih berlangsung di tengah hujan yang belum sepenuhnya reda. Upaya pembukaan akses di Tangga 100 menjadi prioritas agar bantuan dapat masuk ke wilayah terdampak.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *