Matamediaonline.com – Humbahas| Hujan deras yang turun sepanjang Rabu (26/11/2025) malam hingga Kamis dini hari berubah menjadi bencana bagi warga Dusun Jagapayung, Desa Purba Baringin, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Dua sungai besar, Aek Sipoti dan Aek Sibuluan, meluap hebat dan membawa banjir bandang yang disertai longsor dari perbukitan.
Awalnya, warga menganggap hujan malam itu sebagai hal biasa. Namun perlahan, debit kedua sungai terus naik dan mulai meluber ke jalan serta rumah warga. Dalam gelap dan derasnya hujan, sebagian warga mulai gelisah dan saling mengingatkan satu sama lain.
“Air semakin naik, seperti menunjukkan taringnya,” ungkap seorang warga yang berjaga, menggambarkan suasana mencekam malam itu. Jumat (28/11).
Tak lama kemudian, bukit-bukit di sekitar Jagapayung ikut luluh. Material tanah dan kayu longsor dari ketinggian, menutup total jalan utama Dolok Sanggul–Pakkat dan memutus akses warga. Ketika sebagian masih berusaha berjaga, banjir bandang tiba-tiba meluncur deras menuju Jagapayung, menyapu apa pun di depannya.
Baca Juga: Tragis! Banjir Bandang di Tapanuli Utara Hanyutkan Rumah dan Mobil, Akses Jalan Putus Total!
Pagi hari, Dusun Jagapayung berubah menjadi lautan lumpur. Rumah-rumah yang berada dekat bibir Aek Sibuluan terendam lumpur pekat, sementara jalan raya tertutup lapisan lumpur setinggi lutut.
“Kami hanya bisa menyelamatkan diri. Semua terjadi begitu cepat,” ujar seorang warga kepada relawan, dengan suara masih bergetar.
Baca Juga: Sibolga Darurat! Longsor Timbun Rumah, Banjir Bandang Hantam Permukiman
Setidaknya tiga rumah warga ambruk dan tidak dapat ditempati, masing-masing milik keluarga Tumpal Mandrofa, marga Sibagariang, dan marga Simanullang. Lahan sawah yang menjadi sumber hidup masyarakat rusak parah. Petani kehilangan lahan dan tanaman yang sebentar lagi siap panen.
“Musim ini kami terancam gagal panen total,” ucap seorang petani yang hanya bisa memandang sawahnya berubah menjadi lumpur.
Banjir bandang juga merusak fasilitas umum. Halaman SD Negeri 177054 Baringin Paranginan terendam lumpur, meja dan kursi terapung, buku-buku rusak, dan ruang kelas penuh lumpur. Gereja HKI Jagapayung, yang berada persis di depan sekolah, ikut diterjang aliran lumpur, menyisakan puing dan genangan pekat.
Namun di tengah kerusakan, warga menemukan kekuatan dalam kebersamaan. Mereka bahu-membahu membersihkan gereja, sekolah, dan rumah-rumah yang masih bisa diselamatkan.
“Yang hilang bisa dicari, yang roboh bisa dibangun. Yang penting kami masih bersama,” ujar seorang jemaat gereja HKI dengan penuh harap.
Laporan bencana telah disampaikan langsung kepada Bupati Humbahas, Oloan Paniaran Nababan. Warga berharap bantuan segera turun, terutama kebutuhan sandang, pangan, dan peralatan darurat agar kampung dapat pulih kembali.











